Selasa, 30 Oktober 2012

Kerangka Kebijakan Kesehatan (Konteks, Proses dan Pelaku)

Actor (pelaku): istilah sementara yang digunakan untuk merujuk ke individu, organisasi atau bahkan
negara, beserta tindakan mereka yang mempengaruhi kebijakan.
Content (isi): subtansi dari suatu kebijakan yang memperinci bagian‐bagian dalam kebijakan.
Context (konteks): faktor‐faktor sistematis – politik, ekonomi, sosial atau budaya, baik nasional
maupun internasional – yang dapat mempengaruhi kebijakan kesehatan
Policy (kebijakan): pernyataan yang luas tentang maksud, tujuan dan cara yang membentuk
kerangka kegiatan.
Policy Elites (elit kebijakan): kelompok khusus yang terdiri dari penyusun kebijakan yang menduduki
posisi tinggi dalam suatu organisasi, dan memiliki akses khusus kepada sesama anggota terhormat
dari organisasi yang sama atau berbeda.
Policy makers (penyusun kebijakan): mereka yang menyusun kebijakan dalam organisasi seperti
pemerintah pusat atau daerah, perusahaan multi‐nasional atau lokal, lembaga pendidikan atau
rumah sakit.
Policy process (proses kebijakan): cara mengawali kebijakan, mengembang atau menyusun
kebijakan, bernegosiasi, mengkomunikasikan , melaksanakan dan mengevaluasi kebijakan.

Kerangka yang digunakan dalam buku ini memahami pentingnya mempertimbangkan isi
kebijakan, proses penyusunan kebijakan dan bagaimana kekuatan digunakan dalam kebijakan
kesehatan. Hal tersebut mengarah ke pemaparan peran Negara secara nasional dan internasional,
serta kelompok‐kelompok yang membentuk masyarakat social secara nasional dan global,
memahami bagaimana mereka berinteraksi dan mempengaruhi kabijakan kesehatan. Juga berarti
pemahaman terhadap proses dimana pengaruh‐pengaruh tersebut diolah (contoh: dalam
penyusunan kebijakan) dan konteks dimana para pelaku dan proses yang berbeda saling
berinteraksi. Kerangka ini berfokus pada isi, konteks, proses dan pelaku. Kerangka
tersebut digunakan dalam buku karena membantu dalam mengeksplorasi secara sistematis bidang
politik yang terabaikan dalam kebijakan kesehatan dan kerangka tersebut dapat diterapkan dinegara
dengan penghasilan rendah, menengah dan tinggi.
Segitiga kebijakan kesehatan merupakan suatu pendekatan yang sudah sangat
disederhanakan untuk suatu tatanan hubungan yang kompleks, dan segitiga ini menunjukkan kesan
bahwa ke‐empat faktor dapat dipertimbangkan secara terpisah. Tidak demikian seharusnya! Pada
kenyataannya, para pelaku dapat dipengaruhi (sebagai seorang individu atau seorang anggota suatu
kelompok atau organisasi) dalam konteks dimana mereka tinggal dan bekerja; konteks dipengaruhi
oleh banyak faktor, seperti: ketidak‐stabilan atau ideologi, dalam hal sejarah dan budaya; serta
proses penyusunan kebijakan – bagaimana isu dapat menjadi suatu agenda kebijakan, dan
bagaimana isu tersebut dapat berharga – dipengaruhi oleh pelaksana, kedudukan mereka dalam
strutur kekuatan, norma dan harapan mereka sendiri. Dan isi dari kebijakan menunjukan sebagian
atau seluruh bagian ini. Jadi, segitiga tersebut tidak hanya membantu dalam berpikir sistematis
tentang pelaku‐pelaku yang berbeda yang mungkin mempengaruhi kebijakan, tetapi juga berfungsi
seperti peta yang menunjukkan jalan‐jalan utama sekaligus bukit, sungai, hutan, jalan setapak dan
pemukiman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulisan Perempuan

Popular Posts